Spesialisasi Khusus Menjadi Penentu Harga Freelance di Era Digital Tahun 2024
Pasar freelance Indonesia tengah berkembang pesat dengan hampir 27,23 juta freelancer, terutama didominasi oleh Generasi Z yang memilih freelancing lebih dari pekerjaan tradisional sebanyak 53%. Namun, persaingan ketat menyebabkan 40% freelancer mengalami penurunan pendapatan.
Dikutip dari sebuah artikel Liputan 6, kategori freelancer dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Free Agents: freelancer yang menggantungkan seluruh penghasilannya dari freelancing.
2. Casual Earners: freelancer yang ingin pendapatan tambahan.
3. The Reluctants: freelancer yang sebenarnya ingin jadi pekerja kantoran.
4. The Financially Strapped: terpaksa freelance untuk memenuhi kebutuhan.
Ultra Niche Services
Dalam dunia freelance yang kompetitif, menemukan niche atau spesialisasi yang tepat menjadi kunci sukses bagi para freelancer. Niche dalam konteks ini adalah cara untuk mempersempit pasar atau fokus pada segmen tertentu untuk menemukan keunggulan kompetitif.
Kategori Niche
1. Niche Secara Geografis
Freelancer mempersempit pasar mereka berdasarkan lokasi. Misalnya, freelancer di Indonesia, mungkin ingin mempertimbangkan pasar di luar negeri. Hal ini dapat mengurangi persaingan dan memberikan akses ke client yang belum banyak diakses oleh freelancer Indonesia.
2. Niche Secara Skill
Pendekatan berikutnya dalam freelance adalah fokus pada keahlian khusus, seperti desain grafis untuk poster digital atau mockup fashion. Dengan demikian, desainer bisa menonjol dalam pasar yang lebih spesifik dan mampu mengatasi persaingan yang intens.
3. Niche Secara Kategori
Setelah menetapkan lokasi dan keahlian, freelancer dapat mempersempit lagi fokus mereka berdasarkan kategori tertentu. Contoh, dalam niche fashion, ada banyak subkategori seperti fashion di rumah, lunch wear, street fashion, dan Japanese fashion.
Keuntungan Punya Spesialisasi Freelance:
Mengurangi persaingan dengan spesialisasi serupa. Hal ini bisa membuat para desainer lebih mudah dikenali oleh calon klien.
Memudahkan pembuatan portofolio. Hal ini dapat menarik perhatian calon klien yang mencari keahlian spesifik.
Meningkatkan kemungkinan mendapatkan klien pertama dengan menawarkan sesuatu yang lebih spesifik dan diinginkan oleh pasar.
Setelah memahami konsep niche, langkah selanjutnya adalah memilih niche yang sesuai dengan keahlian dan minat. Contoh niche yang mungkin menarik bagi freelancer termasuk pembuatan produk digital seperti e-book, kursus, afiliasi marketing, atau pelayanan seperti bantuan perencanaan cash flow dalam niche keuangan. Namun, perlu diingat bahwa evaluasi terus-menerus dan penyesuaian tetap diperlukan untuk tetap relevan dengan pasar untuk meningkatkan peluang sukses kamu sebagai freelancer.
Hal terakhir yang juga gak kalah penting dalam mengembangkan karir freelance kamu tentunya adalah platform. Pastikan kamu sudah membaca semua syarat dan ketentuan berlaku dari platform tersebut. Kalau kamu serius untuk terjun di dunia freelance, kamu boleh mencoba platform HiDimas. Dengan visi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan ruang bagi inovasi teknologi, HiDimas ingin mengambil bagian dari perubahan paradigma ekonomi digital Indonesia, memperkuat bisnis lokal, dan membuka pintu menuju kemandirian ekonomi yang lebih besar di masa depan.
Sumber artikel: 4 Tipe Pekerja Freelance, Anda Termasuk yang Mana?
Top Articles
07 Dec 2023
16 May 2024
26 Feb 2024
28 Dec 2023
18 Jan 2024
15 Feb 2024
02 May 2024
07 Mar 2024
22 Sep 2023
10 May 2024